CT ( current transformer ) trafo arus

Trafo Arus (CT) .





     Trafo arus atau current transformer (CT) adalah jenis trafo yang digunakan untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir. Trafo ini akan menghasilkan arus yang sebanding dengan arus yang berada pada penghantar listrik. Trafo arus merupakan unit sensor arus dari sistem tenaga listrik yang digunakan di stasiun pembangkit, gardu listrik, dan dalam distribusi tenaga listrik industri maupun komersial.

    Trafo arus biasanya terdiri dari inti baja silikon yang berbentuk cincin dengan banyak belitan kawat tembaga yang kemudian dibungkus dengan isolasi. Kabel konduktor yang memiliki arus utama kemudian dilewatkan melalui cincin CT. Arus bolak - balik pada kabel konduktor akan menghasilkan medan magnet bolak - balik pada inti CT, yang kemudian menginduksi arus bolak - balik pada gulungan tembaga yang berada pada trafo arus.

     Bentuk dan ukuran trafo arus sangat bervariasi, tergantung pada penggunaannya. Transformator arus inti terpisah memiliki dua bagian core atau dengan bagian core yang dapat dilepas. Hal ini dapat memungkinkan trafo arus dapat ditempatkan pada kabel konduktor tanpa harus melepaskannya terlebih dahulu. Transformator arus split core biasanya digunakan dalam alat ukur arus rendah, seperti tang ampere.

     Sirkuit utama sebagian besar tidak terpengaruh oleh penyisipan CT. Trafo arus yang akurat membutuhkan penggabungan yang erat antara primer dan sekunder untuk memastikan bahwa arus sekunder sebanding dengan arus utama. Arus di sekunder adalah arus di primer (dengan asumsi satu putaran utama) dibagi dengan jumlah putaran sekunder.

     CT ditentukan oleh rasio arus mereka dari primer ke sekunder. Arus sekunder pengenal biasanya distandarkan pada 1 atau 5 ampere. Sebagai contoh, sebuah gulungan sekunder CT 4000: 5 akan memasok arus keluaran sebesar 5 ampere ketika arus utama lilitan adalah 4000 ampere. Rasio ini juga dapat digunakan untuk mencari impedansi atau tegangan pada satu sisi trafo, diberi nilai yang sesuai di sisi lain. Untuk CT 4000: 5, impedansi sekunder dapat ditemukan sebagai ZS = NZP = 800ZP, dan tegangan sekunder dapat ditemukan sebagai VS = NVP = 800VP. Dalam beberapa kasus, impedansi sekunder disebut ke sisi primer, dan ditemukan sebagai ZS ′ = N2ZP. Mengacu impedansi dilakukan cukup dengan mengalikan nilai impedansi sekunder awal dengan rasio saat ini.

     Beban impedansi tidak boleh melebihi nilai maksimum yang ditentukan untuk menghindari tegangan sekunder melebihi batas untuk trafo arus. Nilai arus utama dari trafo arus tidak boleh dilampaui atau intinya dapat memasuki wilayah non liniernya dan akhirnya jenuh. Ini akan terjadi di dekat akhir paruh pertama setiap setengah (positif dan negatif) dari gelombang sinus AC di primer dan akan membahayakan akurasi.


Comments

Popular posts from this blog

Penyebab indikator warna kuning pada kWh meter menyala

kontaktor magnet

cara menghitung daya dan arus listrik

Saklar silang adalah

rangkaian saklar silang

push button dan titik kontak

instalasi saklar tukar

Push Button adalah

Normaly Open Normaly Close